KATURANGGAN BURUNG PERKUTUT
Katuranggan berasal dari kata jawa yang berarti Katur dan angga.katur sendiri berarti yang menyampaikan Dan Angga Berarti badan.Katuranggan sendiri bisa kita artikan ciri fisik yang terdapat pada bentuk Badan hewan yang memiliki kelebihan kusus termasuk pada burung perkutut ini.
Pada zaman dahulu kususnya di daerah pulau jawa,katuranggan adalah sebuah pedoman yang di jadikan patokan untuk menandai suatu bentuk hewan yang di anggap sangat bagus serta sedikit memiliki aura mistis.nah,untuk katuranggan burung perkutut sendiri,juga sudah banyak di jelaskan di berbagai sumber catatan naskah jawa kuno.yang paling terkenal adalah tentang Primbon katurangan perkutut yang sampai sekarang masih bisa kita temukan di berbagai buku maupun internet.
Burung perkutut yang memiliki katuranggan berkualitas unggulan pasti burung tersebut tergolong istimewa.Disini perlu kita garis bawahi juga,belum tentu katuranggan burung perkutut yang bagus juga memiliki suara yang bagus pula.itu yang perlu di ingat dan di pahami kususnya bagi juragan yang pemula terjun di dunia burung perkutut yang jangan hanya mengandalkan bentuk dan ciri katuranggan pada burung perkutut tersebut..
Tak sedikit juga orang yang mengaitkan katuranggan tersebut dengan masalah mistis,gaib.katurangan burung perkutut hanya bisa di nobatkan pada jenis perkutut Lokal.banyak juga yang menyakini,jika katurangan tertentu mampu mendatangkan rezeki,melancarkan usaha,kebahagiaan rumah tangga bagi yang memelihara..kalau menurut saya pribadi..semua itu tidak ada kaitannya..
Jika mengiginkan lancar rezeki,kerja keras,dan banyak bersedekah bagi orang yang kurang mampu,fakir miskin dan anak yatim piatu..itu kalau menurut saya,jika menurut juragan lain,itu hal pribadi masing-masing..tidak usah di perdebatkan..
Dalam primbon jawa di sebutkan beberapa katuranggan ciri dan bentuk burung perkutut yang detailnya sebagai berikut.
Perkutut Kepala Bawang.
Jenis burung perkutut yang memiliki bentuk dan ciri kepala bawang ini
kualitas suara yang di berikan tidak bisa untuk di jadikan patokan,tak
menentu.terkadang suara sangat bagus yang bisa membuat orang yang
mendengarkan sampai ketiduran,dan terkadang juga sangat jelek yang bisa
bikin sakit telingan.
Perkutut jambe atau pinang.
Sebutan ini untuk burung perkutut yang memiliki bentuk kepala yang menyerupai bentuk jambe atau pinang muda.jika perkutut memiliki ciri berikut,suara yang di berikan tergolong cukup bagus,suara Ngepol,serta memiliki irama lagu suara yang indah hingga bertahan lama sampai burung tersebut meninggal.
Perkutut Takir walik.
Jenis burung perkutut nakir walik ini di sebutkan bagi perkutut yang
memiliki kepala berbentuk takir yang terbalik.kepala burung perkutut
tersebut petak agak lonjong sedikit..kualitas suara bagi burung perkutut
yang memiliki ciri ini adalah suara tidak bagus,tidak bisa di harapkan.
Perkutut Biji Nangka.
Jenis burung perkutut ini adalah bagian kepalanya menyerupai bentuk biji nangka.kualitas suara yang di berikan untuk perkutut jenis ini adalah bagus dan bisa bertahan lama akan tetapi suara indahnya tidak bisa di pertahankan.
Perkutut Kepala logam.
Burung perkutut yang memiliki bentuk kepala seperti uang logam ini,bulan kualitas suara yang di berikan bagus di pertengahan usianya.jika sudah tua,keindahan suara akan hilang dan bahkan tidak berbunyi lagi.
Itulah sedikit penjelasan yang terdapat pada primbon jawa.semoga bermanfaat dan bisa untuk di jadikan rujukan bagi juragan yang selama ini masih memilih perkutut dengan katuranggan tertentu...
Katuranggan berasal dari kata jawa yang berarti Katur dan angga.katur sendiri berarti yang menyampaikan Dan Angga Berarti badan.Katuranggan sendiri bisa kita artikan ciri fisik yang terdapat pada bentuk Badan hewan yang memiliki kelebihan kusus termasuk pada burung perkutut ini.
Pada zaman dahulu kususnya di daerah pulau jawa,katuranggan adalah sebuah pedoman yang di jadikan patokan untuk menandai suatu bentuk hewan yang di anggap sangat bagus serta sedikit memiliki aura mistis.nah,untuk katuranggan burung perkutut sendiri,juga sudah banyak di jelaskan di berbagai sumber catatan naskah jawa kuno.yang paling terkenal adalah tentang Primbon katurangan perkutut yang sampai sekarang masih bisa kita temukan di berbagai buku maupun internet.
Burung perkutut yang memiliki katuranggan berkualitas unggulan pasti burung tersebut tergolong istimewa.Disini perlu kita garis bawahi juga,belum tentu katuranggan burung perkutut yang bagus juga memiliki suara yang bagus pula.itu yang perlu di ingat dan di pahami kususnya bagi juragan yang pemula terjun di dunia burung perkutut yang jangan hanya mengandalkan bentuk dan ciri katuranggan pada burung perkutut tersebut..
Tak sedikit juga orang yang mengaitkan katuranggan tersebut dengan masalah mistis,gaib.katurangan burung perkutut hanya bisa di nobatkan pada jenis perkutut Lokal.banyak juga yang menyakini,jika katurangan tertentu mampu mendatangkan rezeki,melancarkan usaha,kebahagiaan rumah tangga bagi yang memelihara..kalau menurut saya pribadi..semua itu tidak ada kaitannya..
Jika mengiginkan lancar rezeki,kerja keras,dan banyak bersedekah bagi orang yang kurang mampu,fakir miskin dan anak yatim piatu..itu kalau menurut saya,jika menurut juragan lain,itu hal pribadi masing-masing..tidak usah di perdebatkan..
Dalam primbon jawa di sebutkan beberapa katuranggan ciri dan bentuk burung perkutut yang detailnya sebagai berikut.
Perkutut Kepala Bawang.
![]() |
Kepala perkutut bentuk bawang |
Perkutut jambe atau pinang.
![]() |
kepala perkutut bentuk pinang/jambe |
Sebutan ini untuk burung perkutut yang memiliki bentuk kepala yang menyerupai bentuk jambe atau pinang muda.jika perkutut memiliki ciri berikut,suara yang di berikan tergolong cukup bagus,suara Ngepol,serta memiliki irama lagu suara yang indah hingga bertahan lama sampai burung tersebut meninggal.
Perkutut Takir walik.
![]() |
Kepala perkutut nakir walik |
Perkutut Biji Nangka.
![]() |
kepala perkutut Biji nangka |
Jenis burung perkutut ini adalah bagian kepalanya menyerupai bentuk biji nangka.kualitas suara yang di berikan untuk perkutut jenis ini adalah bagus dan bisa bertahan lama akan tetapi suara indahnya tidak bisa di pertahankan.
Perkutut Kepala logam.
![]() |
kepala perkutut uang logam/Bulat |
Burung perkutut yang memiliki bentuk kepala seperti uang logam ini,bulan kualitas suara yang di berikan bagus di pertengahan usianya.jika sudah tua,keindahan suara akan hilang dan bahkan tidak berbunyi lagi.
Itulah sedikit penjelasan yang terdapat pada primbon jawa.semoga bermanfaat dan bisa untuk di jadikan rujukan bagi juragan yang selama ini masih memilih perkutut dengan katuranggan tertentu...
perkutut dan primbon

Harga burung perkutut tidak saja dipengaruhi oleh suaranya yang bagus, tetapi juga dari segi bentuk dan warna bulunya, hal penting lainnya adalah saat kapan perkutut itu berbunnyi. Adapula semacam keharusan jika Anda ingin membeli perkutut, Anda tidak boleh menawar lebih dari satu kali, kalau perlu jangan ditawar dan langsung bayar. ini akan berpengaruh pada kondisi perkutut pada hari berikutnya. Pun juga Anda tidak boleh berpura-pura menawar jika memang tidak minat. Ada peraturan-peraturan yang tidak tertulis mengenai jual beli perkutut ini, oleh karenanya jika Anda ingin memelihara, ajaklah orang yang memang mengerti akan seluk beluk dari perkutut ini.
Dari beberapa literatur jawa ada beberapa jenis perkutut yang membawa berkah kepada pemiliknya, bahkan ada pula yang bikin sial bagi pemeliharanya. Oleh karenanya jangan sembarangan jika Anda ingin memelihara burung ini, sebaiknya simak katuranggan dibawah ini :
1. Kuku jari keduanya dan ibu jari keduanya berwarna putih namanya: Srimangepel, cocok jadi peliharaan petani karena dipercaya rejeki dari pertaniannya akan melimpah.
2. Paruh dan kakinya agak hitam, namanya: Wisnuwicitra , yang memelihara , akan rahayu, selamat dari berbagai cobaan .
3. Paruh dan kakinya putih , namanya Kusumawecitra, yang memelihara akan banyak rejeki dan gampang mencari hubungan kerja.
4. Jumlah bulu ekornya 15 , namanya: Pandawamijil, yang memelihara akan jadi orang terhormat, punya pangkat
5. Matanya merah bersinar bergoyang: Purnama sidi ,yang memelihara disenangi banyak orang, gampang bergaul.
6. Seluruh tubuhnya berwarna putih, yang memelihara pasti jadi ketua ( kepala desa , camat, bupati , dll.)
7. Jika pagi berbunyi bersamaan dengan terbitnya matahari, namanya : Gedong menga, , yang memelihara banyak memperoleh rezeki, dan punya emas dan perak yang banyak..
8. Warnanya akag kuning dan warna seperti kalung di leher, namanya : Udan mas, baik, di pemelihara akan mendapat apa yang diinginkan dan memperoleh keselamatan, rejekinya lancar terus
9. Matanya kuning, bersinar. namanya : Mercujiwa, yang memelihara disenangi orang, mendatangkan rejeki, dan gampang mencari pekerjaan.
Primbon perkutut
Tradisi Jawa
menyebutkan seorang lelaki dewasa harus memiliki kelengkapan seorang
Priya sejati yang sempurna dalam tradisi Jawa yang berlatar kebudayaan
keraton yaitu memiliki wisma (rumah/tempat tinggal), curiga (keris/
senjata andalan), kukila (burung), turangga (kuda/ kendaraan), gangsa,
dan garwa (istri/pendamping hidup). Burung Perkutut diyakini sebagai
burung yang disebut sebagai kukila dengan berbagai pertimbangan tradisi
jawa.
Burung perkutut adalah binatang sakral dan penuh mitos
karena pengaruh legenda Joko Mangu. Legenda tersebut menyatakan pada
jaman Kerajaan Majapahit ada burung perkutut milik Prabu Brawijaya V
(raja Majapahit terakhir) yang merupakan jelmaan Pangeran dari Pajajaran
yang bernama Joko Mangu.
Suatu hari Burung Perkutut dengan nama
Joko Mangu lepas dari sangkar tetapi berhasil diketemukan kembali oleh
sang raja dalam perjalanannya di wilayah Yogyakarta. Tepatnya, ditemukan
di daerah kretek, dekat Imogiri, Kabupaten Bantul. Sejak saat itu
sampai sekarang, raja-raja Mataram keturunan Prabu Brawijaya penguasa
Majapahit selalu melestarikan dan mentradisikan kekukututan (memelihara
perkutut) dalam kehidupan Keraton Ngayogjakarta. Kekukututan dianggap
memiliki nilai-nilai budaya adiluhung. Sejak Juni 1990 burung
perkutut dijadikan maskot Propinsi DI Yogyakarta.
”Kukila sendiri itu berarti
manggung atau manuk anggung-anggungan. Dalam hal ini adalah burung perkutut. Kata manuk itu sendiri terdiri dari Ma (manjing) dan Nya
(nyawa), yang berarti urip. Karena itu para priyayi dulu sering memberi
wejangan kepada anak cucunya, ”Aja mung ngoceh, nanging manggunga.
Tegese yen ngomong kudu sing mentes.
Perkutut merupakan alat
pencipta kepuasan atau kenikmatan pribadi. Suara anggungannya dapat
memberikan suasana tenang, teduh, santai bahagia dan seolah-olah manusia
dapat berhubungan dengan alam semesta secara langsung. Selain dari itu
perkutut memiliki keistimewaan luar biasa karena dianggap memiliki
kekuatan gaib yang dapat mempengaruhi pemiliknya. Banyak perkutut yang
berdasarkan katuranggan atau ciri mathi dipercaya memiliki pengaruh baik
(membawa keberuntungan) bagi si pemelihara.
Berbicara mengenai
Perkutut Katuranggan biasanya dikaitkan dengan Perkutut Lokal yang
diyakini mempunyai kekuatan gaib atau supranatural/ yoni menurut
kepercayaan orang-orang tua kita sejak beratus-ratus tahun terutama pada
masyarakat tradisi Jawa dan bukan Perkutut Silang atau sering dikenal
Perkutut Bangkok yang banyak kita lihat dan pelihara saat ini yang
diyakini sudah tidak lagi memiliki kekuatan. Sehingga Perkutut
Katuranggan sering disebut burung alam gaib yang bisa memberikan rezeki,
kebahagiaan dan ketenteraman rumah tangga, pangkat dan jabatan, dll.
Masyarakat Jawa mempercayai bahwa burung perkutut dapat mendatangkan
manfaat positif dan negatif bagi pemiliknya atau orang yang
memeliharanya. Burung perkutut dipercaya ada yang punya katuranggan baik
dan tidak baik. Dalam Primbon Betaljemur Ada Makna, perkutut yang punya
katuranggan baik antara lain Srimangempel, Wisnucarita, Wisnumangenu,
Kusumawicitra, Pandhawa Mijil, Purnasidi, Murcujiwa, Minep Gedhong,
Gedhong Menga, Wisnumurti, Udanmas, dan Widahsana gastagasti.
Sedangkan turangga perkutut yang dianggap tidak baik antara lain
Bramasulur, Brama Sulurgenni, Bramakala, Bramakokap, Durgangerik,
Durgaanguwuh, Sanggabuwana, Lemburuwan, Cendhalasabda, dan
Wisnutinundhung.
Selain itu juga dikenal adanya tangguh perkutut,
yang terdiri Tangguh Pajajaran, Ki Joko Mangu (Majapahit), Tuban,
Mataram, Pajang, Sedayu, dan Tangguh Demak.
"Katuranggan" yang
dipercaya memiliki titisan darah gaib, juga berdasarkan " Ciri mathi "
adalah ramalan dalam hubungan bentuk atau sifat tertentu seekor
perkutut, sehingga dipercaya memiliki pengaruh baik (membawa
keberuntungan/rezeki, ketenteraman rumah tangga, pangkat, dlsb.)
Semoga bermanfaat.
rahasia Katuranggan perkutut
Katuranggan kemungkinan berasal dari kata katur dan angga, Katur disini berarti menyampaikan dan angga berarti badan, jadi Katuranggan adalah pengetahuan yang menyampaikan pengertian tentang bentuk bentuk badan. sedangkan dalam bahasa Belanda istilah katuranggan ini dikenal dengan sebutan Exterieur atau bentuk lahiriah bagian badan yang nampak diluar. Menghubung hubungkan katuranggan burung dengan kualitas burung mungkin sudah menjadi tradisi penggemar burung di indonesia tidak terkecuali burung perkutut. Bagi penggemar burung perkutut pemilihan katuranggan ini menjadi satu hal yang sangat penting selain bunyi suara tentunya sewaktu memilih burung perkutut bakalan untuk dijadikan burung kesayangannya. sebab hanya dengan mengetahui katuranggan dari burung tersebut pemiliknya bisa meramalkan bagaimana kualitas burung, katuranggan adalah ilmu tentang sifat suatu benda/manusia/hewan berdasarkan penampakan fisiknya. Bukan sepenuhnya hal mistis karena katuranggan itu masuk dalam jajaran ilmu titen alias ilmu yang diperoleh berdasar pengamatan terhadap sekelompok orang dengan kriteria tertentu, semacam survey begitu.
Prediksi suara perkutut berdasarkan katurangan tubuhnya
Bentuk kepala dari samping
•Burung perkutut yang bentuk kepalanya njambe nom ( seperti buah jambe atau pinang yang masih muda ), diperkirakan mutu suaranya bisa ngepol ( maksimal ) dan keindahan suara tersebut akan terus bertahan sampai burung berusia tua.
![]() |
perkutut kepala jambe nom |
![]() |
Kepala perkutut mbeton nangka |
•Burung perkutut yang bentuk kepalanya mbungkul bawang ( seperti bungkul atau siung ( umbi ) bawang putih ), diperkirakan mutu suaranya tidak menentukan. Kadang dapat baik dan mengejutkan, tapi dapat juga mlempem, tak ada kemajuan.
•Burung perkutut yang bentuk kepalanya nakir kuwalik ( takir terbalik , takir adalah tempat makanan / sesaji terbuat dari daun pisang berbentuk segi empat ), sulit diharapkan suara baiknya.
![]() |
Perkutut kepala nakir kuwalik |
Bentuk paruh badan dan ekor
•Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya ngepel ( seperti buah kapel / burahol ) dan bentuk badannya tuntut gedang ( seperti kuncup bunga pisang ) serta bentuk ekornya meruncing dengan garis - garis bulu yang jelas, burung ini bisa diharapkan tengahnya ( ketek ) bisa terdengar jelas dan baik.•Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya nggabah ( seperti gabah atau butiran padi ) dan bentuk badannya nongko sanglundung ( seperti buah nangka ) serta bentuk ekornya panjang dengan garis - garis bulu yang jelas tapi tumpul, diperkirakan suara tengahnya agak baik.
•Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya mapah gedang ( seperti pelepah pisang ) dan bentuk tubuhnya mbluluk ( seperti pentil atau buah kelapa yang masih sangat muda ) serta bentuk ekornya pendek meruncing, diperkirakan suara tengahnya cukup baik.
•Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruh yang nglombok gede ( seperti cabe besar ) dan bentuk tubuhnya njagung nglobot ( buah jagung yang belum dikupas kulitnya ) serta bentuk ekornya panjang tapi kurang meruncing ( sehingga bulu bertumpuk dan garis - garis warnanya kurang jelas ), diperkirakan suara tengahnya kurang baik.
•Burung perkutut kalau dilihat dari samping bentuk paruhnya seperti nglombok rawit seperti cabe rawit ) dan bentuk tubuhnya seperti wungkal gerang ( seperti batu asahan pisau yang sudah aus bagian tengahnya ) serta bentuk ekornya mekar seperti kapas, diperkirakan bunyi suara tengahnya kurang sekali, akan tetapi dapat tebal bunyinya.


Ada beberapa jenis perkutut lokal yang tubuhnya tumbuh tidak seperti biasa (tidak normal, tidak lazim), seperti perkutut umumnya yang lain, misalnya ada bulu putih tumbuh di kepala, sisik kaki, silang, dst jenis perkutut itu di klasifikasi sebagai berikut :
1.Kol Buntet: Ules hitam pekat/seperti ayam cemani ules lurik terhubung dari pangkal leher, kanan ke kiri, dan garis ules lurik ini sampai dubur, serta ules ini tidak hilang setelah proses mabung

2.Cendolo Sabdo : warna bulu putih di bagian sayap bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, ataupun rusak

3.Trah Pajajaran/Daulatan: ules kekuning kuningan dan sorot matanya kuning menyala


4.Gendawa Sabda: ada bulu putih di sebelah leher, bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut ataupun patah

5.Kantong Semar: leher pendek dan tembolok/perutnya besar/melembung ke depan seperti mentok

6.Kusuma Wicitra: warna paruh dan sisik kaki keputih-putihan


7.Larasati: Mata beralis kekuningan dan bulu halus pada pangkal ekor kuning merata, dan warna kuning ini tidak hilang setelah proses mabung ataupun kena air (dimandikan)

8.Mercu Jiwa : matanya berwarna kuning


10.Mustikaningmanuk: seluruh bulu, paruh dan kuku berwarna putih serta mata merah tembus, tidak ada lurik sama sekali

11.Pendawa Mijil: bulu ekornya berjumlah ganjil 13/15 /17 /19/21, lembar, dan bulu ekor tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak ataupun patah

12.Pedaringan Kebak/Kemben Tepung/Tlaga Tepung/kalung tepung: Bulu lurik di leher dan dada menyambung dari kiri ke kanan tetapi tidak sampai dubur, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung .

13. Kaki Bebek : 2 jari menempel atau ada selaput di antara 2 jari

14.Purnomo Sidhi: bpl mata merah, warna bulunya kemerah-merahan seperti permata

15.Rupo Cahyo: warna bulunya mengkilat bercahaya, dan tidak hilang setelah proses mabung


16.Rajekwesi: kaki bersisik sebelah kaki saja atau silangnya tidak penuh


17.Rajawana : kaki bersisik silang keduanya

18.Sapu Jagad/Cemoro: ada bulu lebih setelah ujung bulu
19.Satria Kinayungan: ditengah kepalanya (unyeng unyeng) ada satu bulu warna putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung

20.Puther : tak berjari atau kaki patah

21.Sengkang Negoro dikepala tumbuh bulu lurik, dan ules ini tidak hilang setelah proses mabung


22.Jambul Garuda ada bulu seperti jambul burung garuda, jambul ini tidak akan hilang setelah proses mabung

23. Sirih: dadanya lebar seperti ada garis di tengah, atau ada 3 garis seperti daun
24.Singkir Sengkolo/Banyu Mili : ada belahan bulu dada dari bawah kepala sampai bawah/dubur

25.Songgo Ratu: mempunyai jambul satu helai berwarna putih layaknya mahkota mempunyai warna paruh dan kaki kehitam hitaman, dan jambul ini tidak hilang setelah proses mabung

26.Sumping Ratu: Ada dua bulu atau lebih seimbang/sejajar kiri dan kanan, letak di kepala, 2 bulu putih di atas mata kiri kanan, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak, dan sayap kanan kiri turun nempel tanah/sangkar

27.Sri Kempel: bulu ekor dari pangkal sampai ujung ekor menumpuk dan demikian pula kotorannya
28.Sri Mangumpel/Sri Sedono Lutut: kuku putih semua

29.Rondo Semoyo: Di sekitar kelopak mata berwarna kuning

30.Udan Mas: bulunya berwarna coklat muda / krem dan, bulu yang melingkar berwarna ke kuning-kuningan,

31.Wilis: bulu putih sehelai diatas kepala bagian belakang, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut

32.Wisnu Murti: warna kaki, mata dan paruhnya hitam

33.Wisnu Wicitra/wisnu kucem/ wisnu mangemu: bulunya berwarna kehitam-hitaman, bulu-nya selalu terlihat kusam walaupun sudah dimandikan atau dijemur


34.Tretes mas : Di kepala/bagian dalam sayap ada bercak kuning keemasan atau coklat, dan warna keemasan (semburat karat) tidak hilang setelah proses mabung, ataupun tercabut

35. Satrio wicaksono /Junjung Derajat: Bulu putih di pangkal ekor, atau bulu putih di pangkal paha bawah, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut, rusak


36. Tumbak Cukcukan : paruh melengkung seperti paruh burung kolibri/cucuk ontel

37. Leher Kobra/sriti/srikiti/sriwiti/srikiditi : leher seperti ular kobra yang berdiri

38. Batu Rante : Cirinya sisik kaki berlubang kering,timbul



41. Segoro Ngembeng : leher belah keliling dari depan sampai belakang

42. Songgo Buwono : Bulu Putih di punggung bagian luar, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung, tercabut

43. Keruk Bumi/Ciker/Tiker : Jari kaki melengkung ke dalam / ke luar

44. Samber Lilin atau Trah Majapahit : Bulu semu hijau, dan warna bulu
ini tidak hilang setelah proses mabung atau kena air (dimandikan)

45. Puser Bumi : ditembolok ada cekungan seperti puser

46. Sodo Lanang : bulu ekor dan lainnya tumbuk diselaputi selaput.. bila mau mekar dari ujung ke pangkal bulu

47. Satrio Wirang : Jumlah ekor 16, dan jumlah ekor ini tidak hilang setelah proses mabung, ataupun tercabut


48. Ombak Segoro : bulu punggung bergelombang/cekung
49. Trah Tuban : bulu berwarna semu merah hati, dan bulu ini tidak akan berubah setelah proses mabung

50. Banyak angkrem : antara kaki belakang seperti angsa betina
51. Pancuran mas : dada belah dari leher sampai tembolok saja atau dari tembolok sampai dubur saja

52. Talang mas : bulu kebalik, dan bulu ini tidak berubah setelah proses mabung

53. Simbar : ada bulu putih dikaki, dan bulu ini tidak akan hilang setelah proses mabung
54. Noyorono : kepala bpl nunduk kebawah

55. Bodronoyo : kepala bpl ndongak menghadap ke atas

56. Mujur : bpl tidur searah tangkringan
57. Jujur : bpl ekornya naik ke atas kalau berjalan
58.Blocok/Blurik/Blandong/Brumbun: Di beberapa bagian tubuh ada beberapa
bulu putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung
59.Brahma Kala: kesepuluh jari kakinya berkuku putih
60.Brahma Suku: bulunya berwarna kemerah-merahan
61.Songgolangit : bpl jalannya pakai siku atau telapak kaki ke arah atas
62.Sri gunting : bpl ekornya mecah/belah dua bagian seperti gunting
63.Trukung : bpl tak punya brutu/ekor


64.Patok bangkrong : bpl kaki satu
65.Jogoboyo : bpl tidur dibawah ato tidur ditanah ato tidak bisa terbang
66. Blorok sono : bpl warna bercak/dlemok dlemok krem/coklat muda
67. Cawan mas : bpl bila di pegang bulu membentuk huruf v atau bila jalan seperti huruf j/melengkung
68. Bromo sulur : bpl usus nya keluar /embeien
69.Brahma Kukup: bulunya berwarna keputih-putihan dari kepala sampai ekornya
70.Brahma Labuh Geni: bulunya berwarna kemerah-merahan tidak merata, dan bulu merah ini tidak hilang setelah proses mabung
71.Brahma Susur/Brahma Mulur: bpl bulunya ada yang melintir ato ulir seperti per bila dipotong tumbuh lagi, ules kemerah merahan didubur ada bulu sehelai seperti benang putih ke luar beberapa senti

72.Brumbun Kendit: Ada bulu putih berderet dari kanan ke kirir pada tekong atas, bulu puti itu kadang tidak nampak karena tertutp bulu diatasnya
73.Buntel Mayit/Gotong Mayit: masing-masing sayapnya ada bulunya putih, dan bulu outih ini tidak hilang setelah proses mabung, atau tercabut

74.Lembu Rawan: bulunya dlemok dlemo tidak tumbuh dengan baik
75.Kelabang Kapipit/Sengkolo Pipit: pada sayap bagian dalam bila direntangkan terdapat bulu berwarna putih, dan bulu putih ini ini tidak hilang setelah proses mabung


76.Sogok/Sujen: Bulu ekornya paling tengah atau salah satunya berwarna putih, dan bulu putih ini tidak hilang setelah proses mabung

77. Traju mas : bpl mempunyai ules kaki berwarna kuning

78. Peksi : bpl paruh pendek 1 cm

79. Bromokolo : bpl berkuku putih tapi bening.... kuku panjang tajam
80. Ketitiran : Suara kecil kuat keras bunyinya kikikikikik.... cirinya ekor miji miji ato nggak berkaitan
81. Mego mendung : bpl warna krem/siver bodinya dan ekor warna hitam,
warna bulu seperti udan mas namun dibagian ekor bawah bulunya hitam
.kalung pethuk/nyambung mata walau bukan merah tapi tembus cahaya


82. Patak warak : kepala botak tanpa bulu sampai tulang kepala tanpa kulit, terlihat seolah "LUKA" yang mengganga
83. Sumping : bulu putih tepat di atas mata sebelah kiri saja atau kanan saja, dan bulu putih ini tidak akan hilang setelah proses mabung/tercabut

84. Kalung usus : lurik nyambung pada.... bawah leher/ tembolok/ pantat
![]() |
Ciri mathi " adalah ramalan dalam hubungan bentuk, sifat, perilaku seekor perkutut
1.Banyu Panguripan: bpl minumnya banyak , sehari sewadah minum yang besar atau lebih atau tidur di air atau tidur di tempat air
2. Widaksana gasti gasti : bpl bersuara keras tembus menggema sampai jauh atau mantul


3. Sri lumbung : bpl tidur di atas pakan
4. Tindih : bpl yang bila bunyi sekali doubel/cuma dua kali ... pakai jeda.... bpl sekali bunyi dua kali tersebut pertama kuk 7 kedua kuk lima ato kuk tiga
5. Gedong minep : bpl yang hanya bunyi tiap jam 4 sore - 6 sore
6. Gedong mengo : bpl yang hanya bunyi antara jam 3 pagi sampai jam 6 pagi.... menjemput sinar matahari
7.Gedong Bantala/Rarotan/Jogoboyo: Burung yang tidur turun ketanah dan bersarang di tanah

8.Mujur: Tidurnya sejajar dengan tempat bertengger dan kotarannya numpuk
![]() |
mujur http://katurangganperkutu.blogspot.co.id/ |
9.Lurah: Perkutut selama hidupnya tidak pernah turun ke tanah makan dan minumnya diloloh perkutut lain
10.Sihwanteyan: Perkutut manggungnya ngelik bersusun
11.Sri Rezeki : Kotorannya menumpuk seperti gunung
![]() |
Srirejeki |
12.Widonosreku: Perkutut manggungnya terdengar bersusun susun
13.Durga Nguwuh: manggung pada tengah malam antara 23.00 sampai 00.00,
14.Durga Ngerik: manggungnya terus terusan (siang malam),
15.Biksu welahan: perkutut bisu/tidak bunyi